Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan Sekolah
Oleh :
Dedi Djunaedi
Upaya pengembangan minat baca siswa sangat erat kaitannya dengan keberadaan perpustakaan di sekolah. Sekarang ini harus kita akui bahwa minat baca di kalangan siswa umumnya masih rendah. Alasan klasik yang sering mengemuka adalah bahwa membaca belum membudaya di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat pelajar.
Dari hasil pengamatan penulis terhadap beberapa perpustakaan sekolah, para siswa yang menyempatkan diri berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan rata-rata tiap bulan bervariasi antara 5% hingga 30%, umumnya belum mencapai setengah dari jumlah siswa yang ada.
Bahkan kalangan siswa yang mengunjungi perpustakaan daerah (pusda), lebih memprihatinkan lagi. Sebagai contoh data di Pusda Kota Tasikmalaya pada bulan Agustus 2002, dari 92.817 siswa SD, SLTP, SLTA dalam waktu 5 bulan hanya 1.265 siswa yang berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan tersebut, kurang dari 2%. (Priangan, 12/15 Juli 2003).
Perhatian terhadap keberadaan perpustakaan sekolah sering terabaikan. Padahal, keberadaan perpustakaan sekolah dalam upaya mendorong tumbuhnya minat baca sangat strategis. Paling tidak ada dua sebab mengapa para siswa perlu terus didorong agar tumbuh kegemaran membacanya.
Pertama, menghadapi abad ke- 21 yang merupakan abad teknologi dan informasi, para siswa dituntut untuk memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, sikap kritis, serta kesiapan untuk bersaing secara kompetitif dalam berbagai aspek kehidupan. Kedua, budaya membaca yang meningkat merupakan cermin kemajuan suatu bangsa.
Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu dilakukan berbagai upaya terus-menerus memberikan pemahaman dan apresiasi kepada para siswa akan pentingnya pemanfaatan perpustakaan sekolah bagi peningkatan minat dan kegemaran siswa dalam membaca. Upaya ini tentunya bukan hanya tugas seorang pustakawan, tetapi juga harus didukung terutama oleh kepala sekolah serta guru-guru di sekolah tersebut.
Para siswa perlu diberi pemahaman yang benar tentang fungsi perpustakaan, baik sebagai sarana edukatif, informatif, rekreatif, dan inspiratif. Perlu pula dijelaskan tentang tata tertib mengunjungi perpustakaan, tata cara memilih jenis buku (katalogisasi), tata cara peminjaman buku, serta penanaman kesadaran akan pentingnya memelihara dan menjaga keutuhan buku yang dipinjamnya.
Hambatan yang dihadapi sekolah biasanya tidak tersedianya pustakawan. Tugas ini dirangkap oleh guru sehingga pengelolaan perpustakaan menjadi kurang profesional. Kepala sekolah perlu menugaskan secara khusus petugas perpustakaan yang melakukan pengolahan, pengadaan, dan penyusunan buku-buku, memberikan layanan serta bimbingan kepada para siswa.
Pengelola perpustakaan sekolah juga perlu menciptakan kiat-kiat atau terobosan-terobosan untuk memajukan perpustakaannya, misalnya bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan lain, pusat perbukuan, penerbit, toko buku, media cetak, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya.
Penataan ruang perpustakaan yang nyaman serta pengayaan khazanah perpustakaan perlu diupayakan agar siswa sebagai pengunjung merasa betah berada di ruang perpustakaan. Yang dimaksud khazanah perpustakaan dalam hal ini adalah tersedianya sebuah ruang audio yang dilengkapi dengan proyektor, tape recorder, perangkat OHP, in focus, perangkat komputer, dan sebagainya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah, pertama memperhatikan koleksi buku, artinya pengelola perpustakaan harus jeli dalam memilih judul buku dan senantiasa memperbaiki koleksi buku-bukunya. Kedua, memperhatikan penyusunan buku-buku sesuai sistem yang digunakan, hal ini agar pengunjung perpustakaan mudah mendapatkan bahan bacaan yang diperlukannya.
Ketiga, pengelola perpustakaan harus terus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola perpustakaan dengan cara ikut serta dalam pelatihan-pelatihan, workshop, dan sebagainya. Tujuannya, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengunjung perpustakaan. Jika hal ini dilakukan, tidak mustahil para siswa sebagai pengunjung perpustakaan akan tertarik datang ke perpustakaan.
Comments |
|
|
|
|
|
|
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...