Murasaki Shikibu (976-1031)
Wanita Pertama Penulis Novel di Dunia
NOVEL dunia pertama yang ditulis oleh seorang wanita adalah "The Tale of Genji" (Genji Monogatari). Novel ini ditulis Murasaki Shikibu pada tahun 1007. Novel ini di-hasilkan dengan menggunakan sistem tulisan hiragana yang mengandung 54 bab. Selain mengisahkan seorang aristokrat, Hikaru Genji, ia juga menceritakan ke-hidupan Genji dan kisah cintanya dengan latar Istana berasaskan pengalaman pen-garangnya sewaktu tinggal di istana.
Murasaki yang berarti bunga violet, seorang wanita yang tinggal di istana kera-jaan Heian (795-1192) di Kyoto. Dibesarkan di tengah keluarga Gubemur Fujiwara, Murasaki tumbuh sebagai anak yang pintar dan belajar lebih cepat diban-dingkan dengan saudara laki-lakinya. Meski ayahnya kecewa karena Murasaki bukan dilahirkan sebagai anak laki-laki, ia tetap tekun belajar mempelajari bahasa Cina yang dipandang tidak pantas bagi perempuan di masa itu.
Pada waktu itu, Murasaki hidup pada zaman periode Heian Jepang. Panorama politik periode itu, selama beberapa abad dikuasai oleh klan Fujiwara melalui perkawinan dengan keluarga kerajaan dan menempati seluruh jabatan penting di Kyoto dan beberapa'provinsi utama. Ke-kuatan itu mencapai puncaknya di masa hidup Murasaki Shikibu ketika Fujiwara Michinaga menjadi gubernur pada 1016. Setelah Michinaga, posisi klan Fujiwara terus melemah hingga kekuatan beralih kepada kelas militer.
Akhimya, Murasaki dapat membaca literatur Cina yang masuk ke Jepang pada abad kesebelas dan mengasah kemampuan menulisnya dengan latar budaya Cina. Setelah suaminya meninggal pada 1001, keluarga kerajaan memanggil Murasaki . untuk tinggal di istana sebab bakat menulis dan otaknya yang cemerlang. Di sinilah Murasaki mulai menulis catatan harian tentang kehidupan di istana yang memengaruhi penulisan novelnya. Setelah kematian Kaisar Ichijo tahun 1011, ia mengundurkan diri dari istana. Kemudian meninggal sekitar tahun 1031.
Di antara buku-buku klasik Jepang, Genji Monogatari termasuk karya yang sulit dibaca, bukan hanya karena pan-jangnya yang mencapai 750.000 kata, tetapi juga karena ditulis dalam cita rasa bahasa yang kuno.
Sepeninggal Murasaki, karyanya tidak pemah mati- Seorang penyair dan esais pada masa gerakan pembebasan perempuan Jepang, Yosano Akiko (1878-1942), memelopori penyediaan terjemahan modern novel Murasaki. la berusaha menghidupkan kembali karya Murasaki.
Comments |
|
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...