Page 2 of 14
Ketiga macam determinan di atas dilandasi oleh teori stimulus/respons yang sering kita hubungkan dengan eksperimen Pavlov dengan anjingnya. Gagasan dasarnya adalah bahwa kita dikondisikan untuk berespons dengan cara tertentu terhadap stimulus tertentu (Covey, 1997)
Kekurangan dari pendekatan di atas di antaranya adalah akan mengalami kesulitan bila diterapkan pada usia remaja sampai dewasa, di samping itu juga waktu yang dibutuhkan terlalu lama.
Sampai saat ini penulis belum pernah menemukan buku atau literatur yang membahas tentang metode meningtkan minat baca untuk orang dewasa. Karena tentu saja sangat berbeda cara memperlakukan Balita dengan orang dewasa. Orang dewasa bisanya sudah kebal terhadap lingkungan, dia sudah memiliki sebuah kesadaran diri yang timbul dari dalam untuk melakukan sesuatu.
Untuk melengkapi upaya membangkitkan minat baca ini, saya akan mencoba dengan menggunakan pendekatan lain yaitu yang saya sebut dengan “terapi minat baca”. Istlihan ini mungkin belum ada dalam literatur perpustakaan ataupun literatur pendidikan. Landasan teoritis terapi minat baca ini saya ambil dari konsep pendidikan kritis Paulo Freire, seorang ideolog pendidikan dari Brazil, yang dipadukan dengan konsep membangun Tujuh Kebisaan Manusia Yang Sangat Efektif dari Stephen R. Covey.
Pendekatan ini didasarkan kepada sebuah teori bahwa manusia tidak hanya digerakan oleh stimulus yang sangat mekanistis, akan tetapi manusia adalah merupakan makhluk yang memiliki kehendak bebas. Di antara stimulus dan respons terdapat kekuatan manusia yang besar, yaitu kebebasan untuk memilih.
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa kita sebagai manusia sangat bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Perilkau kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita dapat menomorduakan perasaan sesudah nilai. Kita mempunyai inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari kondisi atau berdasarkan perasaan.
Kemampuan untuk menomorduakan impuls sesudah nilai merupakan inti orang yang proaktif. Orang yang reaktif digerakkan oleh perasaan, oleh keadaan, oleh kondisi, oleh lingkungan mereka. Orang yang proaktif digerakan oleh nilai—nilai-nilai yang sudah dipikirkan secara cermat, diseleksi, dan dihayati.
Untuk membangkitkan dan membangun minat baca tidak hanya harus dilandaskan pada lingkungan atau kondisi, tetapi juga dapat didasarkan pada pilihan yang sadar. Membaca bukan sebuah kewajiban yang datang dari ”luar” dan harus dilakukan dengan terpaksa, akan tetapi sebuah kebutuhan yang timbul dari ”dalam diri” akan dilakukan dengan senang hati.
Tentu saja perasaan itu akan timbul dalam diri seseorang setelah diberikan pemahaman tentang pentingnya membaca untuk peningkatan kualitas hidup seseorang.
Konsep ”terapi minat baca” ini hanya bisa diterapkan untuk orang dewasa. Pembelajaran disampaikan dengan pelatihan selama dua hari dengan menggunakan pendekatan pengajaran orang dewasa (andragogi).
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...