Page 14 of 14
Cobalah amati orang-orang yang berpengaruh dalam sejarah, atau dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita. Anda akan menemukan bahwa pengaruh mereka sesungguhnya bersumber dari kekuatan tekad mereka. Jika anda dapat dipengaruhi oleh seseorang di sekitar anda, maka cobalah periksa sebab-sebab mengapa orang itu dapat mempengaruhi anda. Atau cobalah tanya diri anda, mengapa anda cenderung mengikuti kata-kata atau perintah orang itu? Mengapa orang itu bisa mengatur anda? Jawabannya adalah karena mereka mempunyai tekad yang kuat.
Kepercayaan kita kepada orang lain, siapa pun orang itu, ditentukan oleh seberapa jauh konsistensi orang tersebut dalam melakukan semua yang ia pikirkan, atau semua yang ia katakan. Kita akan rnenyimpan rasa hormat atau respek pada orang-orang yang melakukan semua yang ia pikirkan atau semua yang ia katakan. Sebab, kita akan menganggap orang itu kuat. Jika seseorang, misalnya, mengancam akan membunuh anda, tetapi karena anda tidak percaya bahwa orang itu dapat membunuh anda-mungkin karena keberaniannya tidak cukup, maka anda tidak akan takut atau terpengaruh dengan ancamannya.
Demikianlah selanjutnya. Kita percaya kepada setiap orang yang dapat merealisasikan semua pikirannya, ucapannya, dan rencananya. Jika orang-orang seperti itu mengarahkan perhatian dan pikirannya pada satu titik, maka kita akan segera percaya kalau ia pasti akan melakukan tindakan tertentu dalam masalah itu.
Orang-orang yang bertekad baja selalu menyebarkan kepastian, keyakinan, kepercayaan, dan ketenangan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Sebab, di sana tidak ada kebohongan, tidak ada penyimpangan, tidak ada kata mundur, tidak ada keraguan, tidak ada rasa takut, dan tidak ada kelemahan. Tekad yang kuat menggabungkan unsur keyakinan dan keberanian, kepastian dan keteguhan, serta kepercayaan dan ketegaran. Itu semua merupakan simbol kekuatan karakter yang membuat, atau bahkan dapat memaksa orang lain tunduk dan bersedia diatur. Karena itu, tekad yang kuat dan membaja adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Dalam kehidupan sosial, kita dapat menyaksikan perbedaan kepribadian yang dibentuk yang disebabkan dari perbedaan kekuatan dan kelemahan tekad. Maka, muncul beberapa pertanyaan. Apakah tekad merupakan karunia yang diberikan kepada orang-orang tertentu saja, atau ia merupakan kekuatan perolehan yang dapat dimiliki oleh setiap orang? Darimanakah tekad itu terbentuk? Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk dapat memiliki tekad yang kuat?"
Tekad merupakan kondisi kejiwaan yang dibentuk oleh banyak faktor, dan karenanya merupakan kekuatan perolehan yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Faktor-faktor pembentuk tekad merupakan aspek-aspek yang dapat dianalisa, dan setiap orang dapat melatih dirinya untuk memilikinya. Adapun faktor-faktor yang membentuk tekad adalah sebagai berikut.
Tekad adalah energi atau power yang muncul ke permukaan jiwa sebagai respon atas rangsangan gagasan tertentu, dan yang menjadi obsesi atau cita-cita yang ingin kita raih. Obsesi atau cita-cita itu dapat dibentuk oleh pehamanan keagamaan, idealisme kemanusiaan, ideologi dan falsafah hidup, atau bahkan insting kebinatangan dalam diri kita.
Obsesi merupakan proses visualisasi dari tujuan tertentu dalam hidup kita. Supaya ia mempunyai daya rangsang yang kuat, obsesi selalu disertai dengan pembenaran-pembenaran yang menimbulkan kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran, kesucian, dan keluhurannya. Dengan cara demikian, obsesi merasuk dalam jiwa dengan kuat dan membangkitkan secara berturut-turut perhatian, minat, keinginan, kemauan, dan akhirnya tekad.
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...