KOMPAS 16 JUNI 2009
Menyentuh Para Tahanan dengan Buku
Senin (15/6) siang di Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, panas sungguh terik Meski demikian, ratusan tahanan dan narapidana di balik pagar besi tampak antusias menyaksikan "pemandangan baru". Di gazebo 'Lapas, Mm ada Perpustakaan Kompas Gramedia, yang siang itu diresmikan H Muhammad Sueb, Direktur Bina Bimbingan Kema-syarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM.
"Keberadaan perpustakaan, yang buku-buku dan raknya me-rupakan sumbangan Kompas Gramedia ini sangat berarti dalam pembinaan. Adanya perpustakaan ini di luar angan-angan, di luar pikiran," kata Sueb.
Perpustakaan itu mengambil luas sepertiga luas gazebo, sekitar 6 x 10 meter persegi. Menurut Kepala Lapas Kelas I Cipinang Haviluddin, Kompas Gramedia menyumbangkan 1.200 eksemplar buku tentang berbagai hal dan 20 rak buku untuk perpustakaan ita.
"Kompas Gramedia akan berlanjut setiap bulan memberi bantuan buku dan juga memberikan pelatihan penataan perpustakaan untuk para binaan dan petugas," ujarnya.
Menurut Haviluddin, keberadaan perpustakaan ini akan sangat membantu para binaan. Pasalnya, di antara 250 orang tahanan dan narapidana, terda-pat 81 prang yang kuliah S-l Hukum, bekerja sama dengan Universitas Bung Karno.
Dia mengatakan, sejumlah terpidana ada yang menulis buku, antara lain Rahardi Ramelan yang menulis Cipinang Desa Tertinggal. K Theo F Toemion juga menulis buku Uang & Malapetaka Dunia: Hancurnya Neo-kapitalisme & Neoliberalisme (terbitan Verbum Publishing. Juni 2009). Sebelumnya, Theo di penjara juga menulis buku Krisis Pertama Indonesia (terbitan Gramedia, 2006).
CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo mengatakan, hidup memang sebuah pilihan. Apakah memilih jalan yang gelap atau terang. Meski demikian, Agung mengakui banyak hal lain yang harus disentuh Barangkali, dengan keberadaan perpustakaan itu, bentuk sentuhan lain itu bisa menjadi kenyataan. Yang dimaksud Agung, dengan membaca buku, mata hati para binaan bisa disentuh. Dengan membaca, kita perkaya wawasan. Karena itu, di salah satu dinding perpustakaan tertulis kalimat berbunyi; "Gemar membaca kaya wawasan".
Pada peresmian itu, tampak hadir Direktur Bina Latihan Ker-ja dan Produksi Ditjen Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAJVLAmalia Abidin dan Kepala Kanwil Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta Asjudin Rana Pada kesempatan itu, binaan Lapas menampilkan tarian dari Nanggroe Aceh Darussalarn dan alunan lagu oleh kelompok band binaan lapas. "Binaan lapas juga ada yang mencipta lagu-lagu," kata Haviluddin. (NAL)
Comments |
|
|
|
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...