Page 5 of 8
G. Metode
1. Membangun Arah Baru Perpustakaan Umum
Meningkatkan daya dukung perpustakaan yang sudah ada untuk pemenuhan kebutuhan pengguna dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya melalui perluasan fasilitas, koleksi dan pembaruan sistem informasi. Pada sisi yang lain dukungan itu dapat diperluas dengan menjawab sebuah pertanyaan: “Bagaimana membuat penyandang kebutuhan khusus, orang buta aksara, kesulitas membaca, ibu hamil, lansia, anak-anak pra sekolah, atau siapapun yang selama ini tidak menjadi prioritas sasaran layanan pustaka dapat menikmati layanan?”
Pertanyaan di atas dapat dijawab dengan mengembangkan fungsi baru perpustakaan umum yaitu menjadi Rumah Baca Terpadu (RBT) Apa yang tak dapat dilakukan di perpustakaan, dapat di rancang untuk bisa diselenggarakan di RBT. Apa yang membuat orang enggan datang ke perpustakaan, dapat diubah menjadi daya tarik RBT. RBT tak harus sunyi. Jika diperlukan RBT dapat ceria, penuh kegembiraan, terbuka—selaras denyut kehidupan warga sekitarnya.
Pada dasarnya perustakaan itu sendiri adalah Rumah Belajar. Hanya saja selama ini belum banyak yang mengetahuinya, karena terbatasnya bentuk layanan perpustakaan. Oleh karena itu yang terpenting bukanlah mengubah, tetapi mengembangkan layanan perpustakaan, sehingga ia mampu memenuhi kebutuhan warga setempat menjadi seorang menusia pembelajar—makhluk yang harus selalu belajar.
Di masa depan Perpustakaan akan lebih mendorong masyarakat menuju masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan dengan memancangkan fungsi dan peran baru sebagai berikut:
Perpustakaan menjadi wahana baru penyaluran prakarsa masyarakat
Perpustakaan dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul masyarakat. Selain tempat meminjam dan membaca buku, diadakan juga layanan tambahan untuk berbagai macam mata pelajaran, misalnya menyelenggarakan les tambahan matematika dan bahasa Inggris. Perpustakaan akan terus mengembangkan aktifitas dan layanan sesuai kebutuhan pengguna yang rata-rata murid sekolah.
Perpustakaan juga akan dilengkapi dengan peminjaman Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini.
Melakukan pembaruan aktivitas yang sudah ada
Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang mencintai buku sejak awal akan mengerti semahal apapun buku, tak pernah lebih mahal dari kandungan rahasia yang terbungkus di dalamnya. Semakin seseorang mencintai dunia baca semakin mereka merasa haus. Kehausan yang justru sungguh menyenangkan. Perlu upaya yang cukup mendasar unuk kembali memperemukan sikpa masyarakat yang terlanjur terpuruk menuju arah yang keliru dengan daya tarik buku yang sessungguhnya tak pernah lengkang dimakan waktu.
Dengan cara-cara baru, perpustakaan sesungguhnya dapat secara kreatif memupuk kencintaan pada buku. Jika dunia bisnis mengenal istilah promosi, perpustakaan dapat mengupayakan sesuatu yang disebut “promosi cinta buku”, yaitu kegiatan mendorong warga untuk mencintai dan membaca buku. Kegitan itu misalnya kuesioner usulan jenis buku, lomba resensi buku, lomba perpustakaan sekolah, edaran rutin daftar buku baru, dll.
Secara jujur dapat dikatakan bahwa perpustakaan yang ada saat ini masih terbatas hanya dinikmati oleh pengguna dari kalangan tertentu. Maka pastilah orang-orang yang datang ke perpustakaan itu sebenarnya bukanlah orang “sembarangan”. Mereka sebenarnya dapat menjadi sumber ilmu yang mungkin jauh lebih baik daripada buku itu sendiri. Pola pikir yang menempatkan perpustakaan dan buku sebagai sumber ilmu tidak keliru, sampai kita menyadari kenyataan baru bahwa sebenarnya perpustakaan telah menjadi tempat bertemunya orang-orang yang berilmu dan haus akan ilmu baru. Dari sini dapat digagas berbagai kegiatan yang dapat difasilitasi perpustkaan untuk berlangsungnya interaksi atar pengguna.
Mendukung capaian prestasi belajar sekolah
Setiap sekolah yang baik hampir dapat dipastikan memiliki perpustakaan. Dapatkah perpustakaan itu memberikan pelayanan yang maksimal? Tidakkah dari total waktu anak berada di sekolah sebagian besar dihabiskan untuk belajar di kelas? Perpustakaan bisa jadi hanya memberikan pelayanannya pada jam-jam istirahat dan pulang sekolah. Tentu saja seperti itu. Bukankah anak-anak bersekolah untuk belajar di kelas dan bukan di perpustakaan?
Apa yang tidak bisa dilakukan oleh perpustakaan sekolah sebenarnya dapat dilakukan oleh RBT. Perpustakaan letaknya di tengah-tengah komunitas dan dapat dibuka sesuai jam yang diperlukan oleh para pengguna.
Juga bila disadari bahwa tidak semua rumah memiliki perpustakaan keluarga serta ruang yang cukup bagi anak untuk belajar dengan tenang, maka fungsi ini dapat dilakukan oleh RBT.
RBT merupakan tempat bertanya dan tempat segal pertanyaan. Dengan demikian perpustakaan tak harus sunyai. Perpustakaan dipenuhi oleh arus lalu lintas pencarian dan keingintahuan para pemakainya.
Perpustakaan menjadi wahana pengembangan psikomotorik
Dunia pendidikan modern mengenal ranah sasaran pembelajaran berupa kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk menjelaskan aspek pengetahuan, perasaan, dan ketrampilan. Bangsa kitapun secara tradisional memiliki ranah cipta-rasa-karsa. Tidaklah cukup seseorang punya pengetahuan, perasaan, dan keterampilan. Itu semua harus berakhir dengan proses penciptaan. Mencipta karena ada rasa dan karsa, yaitu kehendak.
Seperti halnya pelukis menciptakan lukisan, koreografer menciptakan tarian, komposer mencipta lagu, kitapun orang awam dapat mencipta setiap saat. Menciptakan sikap yang baik, menciptakan kegembiraan, menciptakan harapan, dsb.
Di sekolah anak-anak diperkenalkan kepada teori, dan teori itu mesti diwujudkan. Mewujudkan itu memerlukan latihan. Sebagai contoah, kita dapat menjelaskan cara berang dalam dua menit, tetapi menerapkan yang dua menit itu diperlukan latihan berjam-jam, dan mungkin berhari-hari. RBT dapat menjadi sarana yang mendukung latihan semacam itu.
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...