Page 6 of 8
Perpustakaan menjadi wahana Pengembangan nilai dan afeksi
Secara tidak langsung ada hubungan antara moral sebuah cerita dengan perilaku anak-anak. Kalau kita cermati buku-buku best seller di bidang pengambangan diri dan motivasi, kita akan jumpai kesamaan tentang perlunya orang mempunyai mimpi, pikiran positif, pembangkitkan kemampuan bawah sadar, yang lalu terwujud dalam tindakan.
Dengan melalui kegiatan mendongeng (storytelling) yang baik, benar, dan tidak menggurui, anak-anak dapat terdorong untuk berimajinasi, mengidentifikasi dirinya sebagai tokoh dalam dongeng, termasuk melakukan hal-hal yang menjadi pesan dari dongeng itu.
Pada zaman sekarang dongeng bisa disampaikan bukan saja dengan penuturan tapi bisa memlaui perangkat audiovisual (VCD). Dengan memutar film kartun seperti Finding Nemo, misalnya anak-anak akan belajar mengenai bagaimana kasih seorang ayah kepada anaknya. Atau dengan memutar cuplikan film My Dream para pemirsa akan termotivasi semangat dan daya juangnya dalam menempuh kehidupan ini. Serial pembelajaran VCD Harun Yahya juga sangan baik untuk membawa pamahaman nilai religiusitas secara rasional. Pada setiap pemutaran film harus dadampingi oleh seorang pemandu untuk membimbing anak-anak mengenal nilai dan afeksi.
Perpustakaan menjadi sentra pengembangan hobi dan karir
Hobi itu bukan sekedar makan makanan kesukaan, mendengarkan musik, apalagi shopping, dll. Hobi adalah kegiatan yang membuat pelakunya fokus, mencurahkan segenap kemampuan dan ketrampilan. Karena itu hobi mampu memotivasi yang bersangkutan larut dan menciptakan waktunya sendiri bersama hobi itu.
Kita sering mendapat gambaran yang salah tentang hobi ini. Juga karena adanya kecenderungan yang disengaja, misalnya ekspose hobi para selebriti yang terkesan mahal dan mengada-ada. Lalu hobi itu menjadi lebih mirip penghaburan uang secara tidak pantas dan berlebihan. Tentu saja itu adalah sangat pantas untuk disesalkan, apalagi kalau sudah tertanam dalam diri masyarakat.Sejatinya hobi adalah sebuah aktivitas yang dapat membangun daya hidup, memperluas budi, dan juga secara ekonomis menguntungakan.
Perpustakaan dapat berperan penting dalam ’meluruskan’ hobi ke arah yang lebih produktif dan bermakna. Jika misalnya ada komunitas punya hobi memelihara burung, ikan, dan binatang eksotis, mereka dapat dipancing untuk memahami secara lebih mendalam lewat buku-buku bacaan. Mereka bisa didorong menciptakan kiat-kiat baru untuk lebih memberikan kenyamanan, dan daya hidup yang lebih tinggi kepada hewan peliharaannya. Mereka bisa lebih didorong untuk semakin mencintai dengan lebih mendalam, dan puncaknya ketika timbul kesadaran bahwa kecintaan kepada satwa tak dapat dipisahkan dengan kemerdekaan, hak hidup, hak berkembang biak dari satwa itu sendiri. Lalu pada momen Hari Lingkungan Hidup, RBT menggelar acara melapas satwa ke habitat, melepas anak-anak ikan ke sungai, dsb.
Perpustakaan dapat mendorong dan mewadahi anggota untuk menekuni hobi yang secara ekonomis menguntungkan dan mungkin di kemudian hari dapat menjadi profesi andalan.
Perpustakaan menjadi sentra layanan rekreatif
Sebenarnya permainan interaktif atau bahkan permainan tradisional yang berkembang pada masa lalu adalah media pembelajaran yang diciptakan untuk melakukan proses pendidikan. Permainan monpoli misalnya, adalah permainan yang diciptakan untuk memberikan pemahaman terhadap aktifitas ekonomi, baik tentang perederan uang, hingga pengelolaan aset. Permainan ular tangga adalah permainan yang memberikan pemahaman tentang peluang, dan permainan congklak mengajarkan pola berpikir matematis, dan masih banyak lagi. Kesemuanya itu merupaka produk dari pemahaman yang mendalam tentang mentalitas anak untuk bekal di kemudian hari.
Momentum yang tepat untuk menyelenggarakan layanan ini adalah pada saat bulan puasa. Pada bulan ini ada sebuah budaya yang populer disetiap daerah yaitu ngabuburit. Perpustakaan dapat dijadikan pusat ngabuburit masyarakat, dimana pada saat-saat menunggu buka puasa, anak-anak dan remaja khususnya, dapat mengisinya dengan bermain congklak, ular tangga, monopoli, karambol, dll. Sesekali mereka dikondisikan untuk membaca buku-buku tentang permainan Nusantara tempo dulu dan mempraktekannya. Menjelang buka puasa mereka mengakhiri permainan, mengembalikan peralatan ke tempat penyimpanan dan lalu pulang ke rumah masing-masing. Momentum yang tepat lainnya adalah pada saat liburan sekolah.
Di perpustakaan permainan bisa dikemas menjadi sesuatu yang lebih berarti. Setiap permainan selesai ada seorang dari komunitas perpustakaan yang memimpin diskusi kecil yang memberikan kesempatan anak-anak untuk mengungkapkan kesannya terhadap permainan tadi. Pola aktifitas iinilah yang akan menjadikan orang-orang yang aktif di perpustakaan (RBT) memiliki benih-benih kemandirian dalam bertindak.
Perpustakaan Sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat.
Apabila Perpustakaan menyesuaikan diri dengan memperhatikan siklus hidup harian masyarakat, sesungguhnya perpustakaan tak akan sepi. Kebutuhan komunitas yang berbeda yang diselenggarakan pada pembagian waktu dalam sehari ini harus jeli dikelola.
Pagi hari semua sibuk, inilah saat RBT untuk berbenah. Usai masak, para ibu mempunyai waktu, inilah waktu yang baik untuk membuka kegiatan di perpustakaan bagi komunitas kaum ibu. Demikian juga halnya dengan balita. Biasanya balita tak dapat dipisahkan dengan para ibu.
Siang hari usai dzuhur anak-anak pulang sekolah. Ini waktu yang tepat untuk jasa pelayanan pinjaman buku, bimbingan pembuatan PR. Sore antara ashar dan maghrib anak-anak juga punya waktu luang, ini baik untuk kegiatan kolektif, rekreatif, hobi dan sebagainya. Sore saat anak-anak belajar, perpustakaan juga bisa menyediakan ruangan untuk bimbingan pembuatan PR. Malam sekitar isya anak-anak remaja mendapat giliran dengan berbagai aktifitas.
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...