Article Index |
---|
STRATEGI INDUK KAMPANYE NASIONAL " INDONESIA MEMBACA " |
Page 2 |
Page 3 |
Page 4 |
Page 5 |
Page 6 |
All Pages |
Usaha ini tentunya akan mengubah strategi pembelajaran dan manajemen pendidikan di sekolah. Dengan menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar siswa, berarti ruang kelas yang semula menjadi tempat utama proses transmissi keilmuan hanya akan berfungsi sebagai forum untuk mendiskusikan berbagai hasil bacaan siswa. Karena itu, guru yang semula menjadi sumber utama siswa dalam memperoleh ilmu, tidak lebih dari sekadar fasilitator yang memberikan bimbingan keilmuan dan konsultasi pendidikan. Akan tetapi, usaha ke arah itu tentunya perlu mempertimbangkan berbagai factor riil yang dihadapi institusi pendidikan kita. Kita harus mulai dengan membangun strategi pembelajaran melalui perpustakaan sekolah sumber belajar yang bertujuan untuk:
Membangun strategi pembelajaran yang relevan dengan perkembangan ilmu dan media informasi.
Mengoptimalkan Perpustakaan Sekolah sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menjadikan Perpustakaan Sekolah sebagai media untuk membangun tradisi keilmuan di sekolah.
Memprihatinkan memang, kondisi Perpustakaan Sekolah yang kita miliki, jauh dari sempurna. Oleh karena itu, mari kita galakan kembali hadirnya perpustakaan sekolah untuk seluruh jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.
Pameran dengan Mobil Buku Keliling
Pameran buku adalah salah satu cara mendekatkan buku kepada masyarakat. lKAPI Pusat dan lKAPI Jaya menyelenggarakan Pameran Buku empat atau lima kali setahun di Jakarta. Sementara di Bandung satu kali setahun, di Surabaya satu kali setahun.
Indonesia yang terdiri lebih dari 35 propinsi, 475 kabupaten, di luar ketiga kota tersebut hampir dipastikan tidak pernah menyelenggarakan Pameran Buku. Bagaimana masyarakat akan tertarik untuk membaca buku, untuk mengetahui buku baru saja mereka tidak pernah tahu.
Luasnya daerah yang harus dijangkau, tidak adanya tempat luas untuk berpameran, dan tidak adanya tenaga ahli untuk menyelenggarakan pameran. Semua itu telah membuat minat baca bangsa Indonesia diurutan terbawah dari deretan bangsa-bangsa dunia.
Salah satu solusi yang dapat di tawarkan adalah dengan menghadirkan pameran buku dengan mobil buku keliling. Dengan penjelasan sebagi berikut :
Indonesia kita bagi menjadi:
1. Seluruh Pulau Sumatera : Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Lampung. Kita namakan DIVISI INDONESIA BARAT.
2. Seluruh Pulau Jawa dan Bali, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Kita namakan DIVISI INDONESI TENGAH.
3. Seluruh NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, sampai ke Irian. Kita namakan DIVISI INDONESIA TIMUR.
Setiap divisi, menyelenggarakan pameran selama satu tahun non-stop. Setiap minggu dipakai dua hari berjalan, 5 hari pameran. Setiap kota kita harus :
a. Bekerjasama dengan pemerintah setempat.
b. Meminta bantuannya untuk meminjam lapangan untuk berpameran, termasuk surat izin dan keamanan.
c. Meminta bantuan Dinas Pendidikan setempat untuk bisa menganggarkan pembelian bukunya pada waktu kita berpameran disana.
d. Meminta bantuan pihak Kepolisian setempat untuk pengamanan "KAS" dari gangguan "pencopet, penjarah, penodong, perampok"
e. Meminta bantuan PLN untuk penerangan Pameran dan lapangan agar ruang pameran bisa terang benderang.
f. Bekerjasama dengan Kepala Sekolah SMEA, agar anak murid SMEA menjadi "penjaga pameran" dan ini adalah bagian "praktek kerja".
g. Dirikan Perwakilan Yayasan Gemar Membaca di seluruh kab/kota yang kita lalui, sehingga kita bisa mempunyai "basis masa peduli pendidikan". Hal ini berguna untuk masa depan.
h. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Nasional dan Kanwil Depag, agar menggiring masa untuk hadir ke pameran, agar memberi kesempatan kepada para pelajar untuk mengenal buku-buku baru dari dekat, juga agar pengunjungnya banyak.
i. Bekerjasama dengan organisasi masyarakat setempat untuk mereka juga turut sebagai peserta pameran, dengan tenda-tenda yang khusus telah kita sediakan. Sehingga pameran kita akan terasa menjadi pameran mereka.
j. Bekerjasama dengan artis-artis lokal untuk meramaikan acara pameran selama 5 hari.
k. Bekerjasama untuk mencari sponsor acara, untuk menambah pemasukan bagi pelaksanaan pameran.
l. Meminta Pemda setempat, minimal bisa membeli satu buah Mobil Buku Multifungsi untuk setiap kabupaten/kota. Karena hak paten dari Mobil Buku Multifungsi ini ada pada Yayasan Gemar Membaca.
Comments |
|
|
|
Start your paper accomplishing and do...
ketika walikota malas baca, malas men...
minat baca rendah, jumlah penulis sed...
College students should think two tim...
There are many students who are worri...
LIPI
jurnal LIPI
Itu adalah tulisan Anda, Bapah HS Dil...
Tulisan/opini siapa ini?
Amat sangat menarik artikel tersebut ...